LAPORAN
Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan perkembangan
Kacang Hijau
Disusun oleh
Reny Rulina Br Tarigan
XII Ipa 1
Sma Swasta Santa Maria Kabanjahe
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………1
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………..2
BAB
I PENDAHULUAN…………………………………………………….3
I.I Latar Belakang …………………………………………………....3
I.2 Tujuan Percobaan………………………………………………....4
I.3 Manfaat Percobaan………………………………………………..4
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………....5
2.1 Pengertian……………………………………………………......5
2.2 Faktor………………………………………………………….....8
2.3 Syarat………………………………………………………….....9
2.4 Nilai Gizi……………………………………………………….10
BAB
III METODE PERCOBAAN…………………………………………..11
3.1 Alat Dan Bahan………………………………………………...11
3.1.1 Alat…………………………………………………….....11
3.1.2 Bahan……………………………………………………..11
3.2 Langkah Kerja…………………………………………………..11
BAB
IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………..12
1.1 Hasil
Percobaan…………………………………………………12
1.2 Pembahasan……………………………………………………..15
BAB
V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………...16
5.1 Kesimpulan……………………………………………………...16
5.2 Saran…………………………………………………………….16
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya khususnya bagi penulis yang telah menyelesaikan makalah laporan
metode ilmiah yang berjudul “Pengaruh cahaya terhadap perkembangan dan
pertumbuhan kacang hijau”
Dalam menulis Laporan ini, saya sebagai penulis tidak mendapatkan kendala –
kendala, sehingga dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada guru Bapak E Sembiring sebagai guru pembimbing,
orang tua dan semua orang yang terlibat yang telah memberikan dorongan dan
motivasi sehingga Laporan ini dapat terselesaikan.
Penulis
berharap, semoga apa yang telah penulis susun dalam laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan
ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat
penulis harapkan guna penyempurnaan laporan ini.
Lingga, 27
September 2013
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Pertumbuhan diartikan sebagai
suatu proses pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk
semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan
tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh
(metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan
dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan
bersamaan.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula).
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi
adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan
yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan dengan masuknya
air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imbibisi
terjadi karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang
kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit
pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan
biji tersebut melanjutkan pertumbuhan.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan.
Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon
akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga (kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya,
yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang
memberitahu benih bahwa ia telah menembus tanah.
Kita dapat menipu biji kacang hijau, sehingga biji tersebut bertingkah laku
seolah-olah ia masih tetap terkubur dengan cara mengecambahkan biji dalam
kegelapan.
Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap
pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat berbeda yaitu di tempat gelap dan
tempat terang. Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan pada beberapa
faktor, seperti yang telah disebutkan pada kalimat
sebelumnya. Untuk itu kami
membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti yang tercantum pada laporan
ini.
I.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan tersebut
adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh intensitas cahaya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
I.3 Manfaat Percobaan
Manfaat dari percobaan
ini adalah menambah pengetahuan mengenai pengaruh intesitas cahaya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau, mengetahui tempat yang baik untuk
menempatkan tanaman kacang hijau.
BAB 11
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian
Pengertian pertumbuhan dan
perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi
pada setiap makhluk hidup. Kedua istilah tersebut sering diucapkan untuk
pengertian yang sama. Padahal pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian
yang berbeda satu sama lain. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai peningkatan
ukuran yang bersifat permanent (tetap) dan tidak dapat balik ( Irrevisible),
sedangkan perkembangan adalah proses perubahan dalam bentuk.
Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan
pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah
bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya
menjadi sebatang pohon yang kooh atau rumput yang mudah digoyangkan oleh
angina. Nama lain proses perkembangan adalah morfogenesis.
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas
sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul
kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah
sebagai berikut :
Tahap
pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
Tahap Pembesaran sel, yaitu
pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan,
peningkatantersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.
Tahap diferensiasi sel, yaityuØ
perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentukkhusus
(terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk
jaringan, organ, dan individu.
Pertumbuhan dan Perkembagan Awal
Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi
yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya embrio,
cadangan makanan, dan calondaun (calon akar).
Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan
tumbuh menjadi akar) dan planula ( yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan
Makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati,
protein, dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat,
yang disebut testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah
kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau jamur kedalam biji. Testa memiliki
sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Didekat mikropil terdapat hilum yang
menggabungkan kulit kotiledon.
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air
di dalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan
air, biji tidak dapat melangsungkan proses metabolisme sehingga menjadi tidak
aktif (dorman). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman
(suasana ekstrem, sangat dingin atau kering) karena struktur biji yang kuat
akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.
Perkembangan Embrio
Embrio berkembang didalam biji. Setelah fertilisasi, zigot mengalami rangakian
pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang berasal dari mitosis zigot akan
berkembang menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi bahan awal dari
jaringan suspensor.
Embrio didalam bakal biji )ovulum) berkembang menjadi massa bulat yang
mengandung ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer
dan akhirnya membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk
kotiledon. Kotiledon berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan
perkecambahan (germinasi).
Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu
meristem apical ujung (terminal) dan meristem apical aka. Sel-sel tersebut
berada dalam kondisi dorman ketika biji pada masa dorminasi. Setelah biji
berkecambah, kedua massa sel tersebut berkembang menjadi daerah pertumbuhan
batang dan akar.
Perkembangan embrio terhenti stelah mencapai taqhapan tertentu, yaitu saat
bakal biji telah menjadi biji matang. Biji tersebut tetap, yaitu sesuai untuk
perkecambahan./ Di dalam biji yang matang, endosperma makanan telah terdiferensiasi
menjadi lapisan terluar sel (aleuron) dan massa sel terdalam bertepung. Sel-sel
aleuron menyintesis enzim a-milase. Enzim tersebut dapat mengubah cadangan zat
pati didalam endosperma menjadi gula yang dapat digunakan oleh embrio.
Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang
memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen
biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya
radikula dan plumula.
Tahapan perkecambahan
Perkembangan bij berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi
beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis
cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah titik
tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air
yang masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya
menyebabkan pecahnya testa.
Awal perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan
karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim
protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asalm
amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan
sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa.
Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat
dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan
asam amino akan berdifusi ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui
pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari
timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari,
plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai
melakukan fotosintesis.
Tipe Perkecambahan
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan
hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang
meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah.
Kotiledon relatif tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri
dan jagung. Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon
dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya
terjadi pada kacang hijau dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh
para ahli agronomi untuk memperkirakan kedalaman tanam.
Macam-Macam Pertumbuhan Pada Tumbuhan
1. Pertumbuhan primer
adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung akar maupun
ujung batang. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan
menggunakan alat auksanometer . Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung
batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
Daerah pembelahan sel, terdapat di
bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)Ø
Ø Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang
daerah pembelahan. Sel-sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan
memanjang.
Ø Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang
sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur
khusus.
2. Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang.
Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu
kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil.
2.2
Faktor
1. Faktor
eksternal/lingkungan:
faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut:
•1.Air dan mineral
•2.Kelembaban.
•3.Suhu
•4.Cahaya
2. Faktor internal : faktor yang
melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.
2.3
Syarat Tumbuh
Syarat pertumbuhan dan
berkembangan kacang hijau adalah harus memilki suhu udara yang sesuai dengan
tanaman antara 20-30 derajat Celcius, iklimnya kering dan
ketinggian optimum kurang dari 800 m dpl.
2.4
Nilai Gizi
Banyaknya Kacang Hijau yang
diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Kacang Hijau yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Kacang Hijau = 345 kkal
Jumlah Kandungan Protein Kacang Hijau = 22,2 gr
Jumlah Kandungan Lemak Kacang Hijau = 1,2 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Kacang Hijau = 62,9 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Kacang Hijau = 125 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Kacang Hijau = 320 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Kacang Hijau = 7 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Kacang Hijau = 157 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Kacang Hijau = 0,64 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Kacang Hijau = 6 mg
Khasiat / Manfaat Kacang Hijau : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : K
(Dinas
Kesehatan Indonesia )
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1
Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Ø Polibet 5
Ø Pensil
dan penggaris 1
Ø Buku 1
Ø Gelas
ukur 1
3.1.2 Bahan
Ø Kacang
hijau 20 biji
Ø Air
Ø Tanah
3.2 Langkah kerja
Ø Rendam
kacang hijau selama satu hari
Ø Kemudian
tanam kecambah kacang hijau pada polydeb yang terisi tanah dengan kedalaman
sekitar 1 cm
Ø Siram
dengan air sebanyak 50 ml setiap 2hari sekali
Ø Setelah
5 hari kacang hijau tersebut mulai tumbuh
Ø Letakkan
pada tempat yang berbeda pertama tempat gelap, terang, teduh dan hanya terkena
lampu.
Ø Siapkan
penggaris dan pensil untuk mengukur kacang hijau tersebut.
Ø Melakukan
pengamatan pada pertumbuhan kacang hijau dilakukan setiap satu hari sekali dan
sirap secara teratur.pengamatan di lakukan selama satu minggu.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan
Tempat Gelap
Hasil/Percobaan
|
Hari ke-
|
x
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
Kacang 1
|
2.5
|
|
|
|
|
|
|
2.5
|
Kacang 2
|
2.4
|
4.5
|
6
|
6.2
|
6.5
|
6.6
|
6.7
|
5.57
|
Kacang 3
|
2.6
|
6.5
|
11.4
|
14
|
17.6
|
19.7
|
22
|
13.4
|
Kacang 4
|
2.9
|
8. 6
|
14
|
18.5
|
22.3
|
25.3
|
27.1
|
16.95
|
Kacang 5
|
3.1
|
11.4
|
17.5
|
24
|
27.5
|
28.5
|
31.5
|
20.5
|
Tempat
Teduh
Hasil / percobaan
|
Hari
|
x
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
Kacang 1
|
0.5
|
3.5
|
|
|
|
|
|
2
|
Kacang 2
|
0.5
|
2
|
|
|
|
|
|
1,25
|
Kacang 3
|
0.5
|
1.1
|
2.5
|
2.9
|
3.4
|
3.8
|
3.9
|
2.58
|
Kacang 4
|
1
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Kacang 5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tempat
Terang
Hasil
/ percobaan
|
Hari
|
X
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
Kacang
1
|
0.4
|
2.5
|
|
|
|
|
|
1.45
|
Kacang
2
|
1.5
|
|
|
|
|
|
|
1.5
|
Kacang
3
|
0.6
|
2
|
5
|
6
|
6,7
|
7.7
|
8.2
|
5.17
|
Kacang
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kacang
5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tempat
Hanya Terkena Lampu
Hasil / percobaan
|
Hari
|
X
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
Kacang 1
|
1.5
|
5.4
|
11.3
|
15.7
|
18.2
|
19
|
20
|
13.01
|
Kacang 2
|
1.2
|
4.8
|
10.9
|
13.5
|
17.5
|
19.5
|
21.5
|
12.7
|
Kacang 3
|
0.9
|
1.2
|
2.1
|
|
|
|
|
1.4
|
Kacang 4
|
1.5
|
4.3
|
10
|
13.2
|
16.5
|
18.5
|
22.1
|
12.3
|
Kacang 5
|
1.8
|
4.1
|
9.5
|
12
|
14
|
16.9
|
17.1
|
10,77
|
4.2
Pembahasan
Cahaya merupakan salah satu faktor
eksternal yang mempengaruhi proses perkecambahan pada tumbuhan. Setiap tumbuhan
membutuhkan intensitas cahaya yang berbeda-beda.
Pada penelitian ini, praktikan menggunakan kacang hijau untuk mengetahui
pengaruh intensitas cahaya terhadap proses perkembangan dan pertumbuhan kacang
hijau. Ternyata pada penilitian yang dilakukan praktikan ini cocok dengan apa
yang teori telah jelaskan bahwa tanaman (kacang hijau) yang diletakkan di tempat
yang gelap akan tumbuh lebih panjang/tinggi daripada tanaman (kacang hijau)
yang diletakkan di tempat yang terang.Dan dibandingkan tempat hanya terkena
lampu jauh lebih cepat tumbuh dibanding
Dari rincian-rincian tersebut menunjukkan bahwa tanaman kacang hijau akan
tumbuh lebih tinggi jika diletakkan di tempat yang gelap daripada diletakkan di
tempat yang terang. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terang
tumbuh lebih pendek karena umumnya cahaya dapat menguraikan auksin (hormon
pertumbuhan). Peristiwa ini terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon
auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai
dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Dan
sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang gelap akan
tumbuh lebih tinggi karena terjadi peristiwa pertumbuhan yang cepat di tempat
gelap yang disebut etiolasi. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak
terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
Tetapi, pertumbuhan meninggi yang baik tidak menjamin kualitas tumbuhan itu
juga baik. Buktinya, yang seperti praktikan amati, bahwa tanaman kacang hijau
yang diletakkan di tempat yang gelap, meski tumbuhnya lebih tinggi, tetapi
dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, batang terlihat kurus tidak
sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun
berwarna kuning. Sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat
yang terang, meskipun tumbuhnya lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik
tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan
berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
1. Kacang hijau yang tumbuh di
daerah gelap dan hanya terkena lampu akan lebih optimal
dan cepat karenaperistiwa etiolasi dan tidak
terurainya hormon auksin, sehingga akan
terus memacupertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun tanaman kacang
hijau ini
tumbuh lebih tinggi, tetapi
dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang
banyak danlebat, batang terlihat
kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta
kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning.
2. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang akan tumbuh lebih
pendek
karena hormon auksin ini akan
terurai karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju
pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang
hijau ini
tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat,
jagur, subur,
batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta
memiliki cukup
klorofil.
5.2 Saran
Dalam melakukan suatu percobaan, lebih
baik melakukan percobaan di tempat yang
sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan,
sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
Dalam mengukur tinggi kecambah, harus
dilakukan secara teliti.
Dalam melakukan percobaan, hendaknya
memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi
lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan
itu baik dan valid.
DAFTAR PUSTAKA
2. Kusnadi,S.Pd.
2010. Buku Saku Biologi SMA. Ciganjur:Kawan Pustaka.
3. Nurhayati,Nunung.
2010. Biologi Bilingual Untuk SMA/MU Kelas XII. Bandung:YRAMA WIDYA.
4. Achmadfaoezan.Blogspot.com
5. Syamsuri, Istamar, dkk. 2007. Biologi
SMA 3A. Jakarta. Penerbit Erlangga